Kura-Kura

v vPernyataan Umum

Kura-kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, ialah penyu (bahasa Inggrissea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

v 

vvDeskripsi Bagian

Beberapa kura-kura adalah herbivora atau memakan tumbuhan saja. Beberapa ada yang karnivora atau memakan daging. Tetapi ada juga yang memakan segala seperti halnya manusia atau omnivora.Kura-kura berkembang biak lewat telur, bukan melahirkan. Telur-telur yang jumlahnya ratusan ditanam oleh induk kura-kura di dalam pasir. Saat musim bertelur, mereka akan menuju tepi sungai atau tepi laut. Panas matahari yang menghangatkan pasir akan membantu proses penetasan telur yang sudah ditanam sekitar 50 hingga 70 hari.

Rentang hidup kura-kura tergolong lama. Kura-kura dari Kepulauan Seychelles tercatat pernah memiliki usia hingga 152 tahun, yakni pada tahun 1766 hingga tahun 1918. Kura-kura tidak memiliki gigi. Tetapi, hewan berkaki empat ini memiliki moncong yang keras. Keras moncong kura-kura ini bahkan mampu membuat makanan terpotong dengan mudah. Ini mengapa, meski tanpa gigi, kura-kura tetap dapat memakan makanan.

Tubuh kura-kura memiliki ukuran kecil, namun ada juga yang besar. Ukuran tubuhnya biasanya ditentukan oleh panjang tempurung atau kerapas yang dimiliki kura-kura tersebut. Kura-kura terbesar yang pernah ada adalah kura-kura dari Kepulauan Galapagos. Panjang kura-kura tersebut 70 cm. Kura-kura terkecil ditemukan di Afrika Selatan. Panjang karapasnya hanya sekitar 8 cm saja.

Tempurung kura-kura menyerupai sisik. Demikian juga dengan plastron atau bagian bawah perut kura-kura. Masing-masing, baik tempurung atau plastron, memiliki dua lapisan, lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar adalah lapisan yang paling keras. Sedang lapisan dalam adalah lapisan tulang yang rapat.


vDeskripsi Manfaat

A.      Manfaat Kura-Kura Sebagai Peliharaan :

Manfaat kura-kura bagi manusia yang pertama adalah sebagai hewan peliharaan. Kura-kura banyak digemari karena tergolong hewan peliharaan yang jinak, sehingga cocok untuk keluarga dan anak-anak.

B.      Manfaat Kura-Kura Sebagai Hiasan :

Berkat keindahan bentuk dan corak cangkang yang dimilikinya, beberapa jenis kura-kura juga dijadikan sebagai barang hiasan atau pajangan bagi beberapa kalangan.

C.      Manfaat Kura-Kura Sebagai Bahn Makanan :

Kura-kura yang sering dijadikan bahan makanan adalah Asiatic Softshell Turtle (Amyda cartilaginea). Di Indonesia sendiri kura-kura ini dikenal sebagai bulus, labi-labi, atau kura-kura berpunggung lunak. Daging labi-labi memiliki kandungan kalsium tinggi, yakni sekitar 20 persen dari kebutuhan harian. Selain itu ada pula kandungan vitamin A, B1, B2, dan B6, serta beberapa mineral seperti fosfor dan zinc.

D.     Manfaat Kura-Kura Sebagai Ekosistem Lingkungan :

Terakhir dan tidak kalah penting adalah manfaat kura-kura bagi lingkungan sekitarnya sebagai penjaga keseimbangan ekosistem.Sebagai contoh kura-kura air dapat menjaga populasi ikan di suatu wilayah perairan (misal sungai atau danau). Kura-kura akan menjadikan ikan tersebut sebagai santapan, agar populasinya tidak membludak.

Sama halnya dengan penyu yang menghuni wilayah laut, yang menjadi hewan penyeimbang bagi populasi beberapa spesies spons dan ubur-ubur.

Hal ini dikarenakan kehadiran spons dan ubur-ubur dalam jumlah berlebih bisa menghambat pertumbuhan terumbu karang dan perkembangbiakkan ikan di dalamnya.


 v  Kesimpulan

Bahwa banyak sekali yang belum saya tahu tentang kura-kura, dengan tugas hasil observasi ini saya lebih mengenal lebih dalam tentang ciri-ciri, cara hidupnya, cara berkembang biak, serta beragam manfaat kura-kura.

 

 

 

NAMA              : Shafika Sabilillah P.K

KELAS              : X-IPA

NO ABSEN       : 24

PELAJARAN    : Bahasa Indonesia

 

 


Komentar